MANAJEMEN RESIKO
TEKNOLOGI INFORMASI I UNTUK KEBERLANGSUNGAN LAYANAN PUBLIK MENGGUNAKAN
FRAMEWORK INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY (ITIL VERSI 3)
Irfan
Maliki
Jurusan
Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer
Indonesia
Jl.
Dipatiukur no 112-116 Bandung 40132
Telp.
(022) 2533825
E-mail:
irfanmaliki007@gmail.com
1.
Pendahuluan
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola
dan cara beraktivitas pada organisasi, institusi, industri, maupun
pemerintahan. Fakta semakin meningkatnya ketergantungan organisasi kepada TI
untuk mencapai tujuan strategi dan kebutuhan organisasi menjadi pendorong utama
pentingnya TIK. Ketergantungan tersebut menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan
layanan TI berkualitas tinggi yang mengikuti kebutuhan organisasi dan user yang
sesuai dengan perkembangannya. Layanan TI berkualitas tinggi berarti
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan TI untuk memenuhi kebutuhan
organisasi. Begitupula pemanfaatan TIK di pemerintahan.
Kegiatan pelayanan publik tidak dapat terhindar dari
adanya gangguan/kerusakan yang disebabkan oleh alam maupun manusia misalnya
terjadinya gempa bumi, bom, kebakaran, banjir, power failure, kesalahan teknis,
kelalaian manusia, demo buruh, huru-hara dan sebagainya. Kerusakan yang terjadi
tidak hanya berdampak pada kemampuan teknologi yang digunakan, tetapi juga
berdampak pada kegiatan operasional pelayanan publik. Bila tidak ditangani
secara khusus, selain akan menghadapi risiko operasional, juga akan
mempengaruhi risiko reputasi dan berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan
publik. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengelolaan terhadap risiko risiko
sehingga dapat mereduksi resiko yang mungkin muncul.
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
sebagai suatu kerangka kerja manajemen layanan TI dapat digunakan sebagai
panduan dalam menyusun langkah-langkah operasional tersebut. Dengan kerangka
kerja ITIL diharapkan resiko resiko yang mungkin terjadi dapat diminimalisasi
serta dapat dilakukan mitigasi resiko dalam upaya menjaga keberlangsungan
layanan TI.
2.
Manajemen resiko TI
Manajemen resiko TI merupakan proses identifikasi
resiko, penilaian resiko, dan pengambilan langkah-langkah untuk menurunkan
resiko sampai level yang dapat diterima (Stoneburner, 2002).
Sedangkan menurut IT governance, IT Audit dan IT
Security (dalam Spremic, 2008), manajemen resiko TI adalah proses untuk
memahami dan memberikan respon terhadap faktor-faktor yang dapat menyebakan
kegagalan dalam autentikasi, non-repudiation, kerahasiaan, integritas atau ketersediaan
dari sistem informasi.
2.1 Perencanaan
Manajemen Resiko TI
Menurut Spremic (2008) untuk keberhasilan dalam
menjaga segala sesuatu yang dapat menyebabkan permasalahan, setiap organisasi
harus membangun metode dan teknik untuk mengendalikan insiden-insiden yang
terjadi pada TI dan untuk mengidentifikasi resiko yang mungkin terjadi.
Terdapat tahapan-tahapan penting dalam perencanaan manajemen resiko TI :
1.
Identifikasi
dan klasifikasi resiko TI,
2.
Penilaian
resiko TI (Business Impact Analysis) dan menentukan prioritas,
3.
Strategi
penanggulangan resiko TI – identifikasi pengendalian TI,
4.
Implementasi
dan dokumentasi dari penanggulangan resiko (pengendalian TI),
5.
Pendekatan
portofolio resiko TI dan keselarasan dengan strategi bisnis,
6.
Pengawasan
berkala terhadap tingkat resiko TI dan audit.
2.2 Kerangka
Kerja Manajemen Resiko TI
Management of Risk (M_o_R) merupakan metodologi
standar yang dapat digunakan untuk manajemen resiko TI serta menilai resiko di
organisasi (OGC, 2007). Pada gambar 1 merupakan kerangka kerja M_o_R.
Gambar
1. Framework Management of Risk
Berikut
ini merupakan penjelasan dari gambar di
atas:
·
Prinsip M_o_R – prinsip-prinsip
tersebut merupakan esensi dalam pengembangan praktik manajemen resiko yang baik
dan diturunkan dari prinsip-prinsip tatakelola perusahaan (corporate
governance).
·
Pendekatan M_o_R – pendekatan organisasi
untuk prinsip-prinsip tersebut dibutuhkan untuk mendefinisikan dan persetujuan
dalam dokumen berikut:
a.
Kebijakan
manajemen resiko
b.
Panduan
proses
c.
Perencanaan
d.
Registrasi
resiko
e.
Permasalahan
log
·
Proses M_o_R – berikut ini
menjelaskan empat tahapan aktivitas dalam manajemen resiko:
a.
Identifikasi – ancaman dan peluang
dalam aktivitas yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam mencapai tujuan
b.
Menilai – pemahaman net effect
dari identifikasi ancaman dan peluang aktivitas yang dilakukan.
c.
Merencanakan – mempersiapkan
tanggapan manajemen secara spesifik yang dapat mengurangi ancaman dan
memaksimalkan peluang.
d.
Implementasi – penerapan rencana
manajemen resiko, mengawasi efektivitas dan mengambil langkah yang diperlukan
dalam menanggulangi ekspektasi yang tidak sesuai.
·
Embedding dan reviewing
M_o_R –
diperlukan review keberlanjutan dan peningkatan bahwa hal tersebut masih baik
untuk digunakan Komunikasi – diperlukan aktivitas komunikasi yang tepat dalam
menjamin bahwa setiap orang tetap up to date dengan perubahan dalam ancaman,
peluang dan seluruh aspek manajemen resiko.
Resiko
|
Ancaman
|
Kerusakan internal sistem/jaringan TI PABX, ACD,
dll.
|
Kebakaran, listrik padam, vandalisme, kebanjiran,
tabrakan pesawat, cuaca buruk, angin topan, bencana alam, ancaman teroris,
sabotase, kerusakan tidak sengaja, software kualitas rendah
|
Kerusakan eksternal sistem/jaringan IT, seperti
server ecommerce, sistem kriptografi, dll.
|
Semua yang diatas, permintaan yang berlebihan
untuk layanan-layanan, Denial of service attack (DOS), kesalahan teknis.
|
Kehilangan data
|
Kesalahan tekniks, kesalahan manusia, virus,
serangan, trojan, malicious program
|
Kehilangan layanan jaringan
|
Kerusakan atau kegagalan akses ke penyedia layanan
jaringan, kerugian dari sistem/jaringan penyedia layanan TI, kerugian dari
penyedia layanan data, kegagalan dari penyedia layanan
|
Ketidaktersediaan staf teknik dan pendukung
|
Aksi pemogokan, pelanggaran perjanjian kerja,
pengunduran diri, sakit/cedera, kesulitan transportasi
|
Kegagalan dari penyedia layanan, contohnya
|
Kegagalan komersil, pelanggaran perjanjian, staf
penyedia layanan yang tidak tersedia, kegagalan memenuhi
|
outsourcing TI.
|
SLA
|
Tabel
1. Resiko dan Ancaman pada layanan TI
2.3 Information
Technology Service Continuity Management
(ITSCM)
ITSCM merupakan salah satu proses area dari service
design ITIL versi 3. Tujuan dari ITSCM adalah untuk mendukung seluruh proses
manajemen keberlangsungan bisnis dengan memastikan bahwa kebutuhan teknis TI
dan fasilitas layanan dapat kembali beroperasi dan sesuai dengan timescale
bisnis. Sasaran dari ITSCM diantaranya adalah untuk :
a.
Memelihara
rencana-rencana berkelanjutan layanan TI (IT service continuity plans) dan rencana-rencana
pemulihan TI yang mendukung kelanjutan bisnis
b.
Melengkapi
exercise business impact analysis (BIA) secara teratur untuk menjamin seluruh rencana-rencana
berkelanjutan dikelola agar selaras dengan dampak perubahan dan kebutuhan
bisnis
c.
Menyediakan
panduan dan saran untuk seluruh area bisnis dan TI yang berkaitan dengan
kelanjutan dan pemulihan
d.
Memastikan
mekanisme yang tepat untuk kelanjutan dan pemulihan agar sesuai dengan tujuan
kelanjutan bisnis
e.
Menilai
dan dampak perubahan pada rencana rencana kelanjutan layanan TI dan rencana rencana
pemulihan TI
f.
Memastikan
bahwa ketersediaan layanan diimplementasikan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan
3.
Implementasi
3.1 Tahap
Inisialisasi
Pada
tahap ini dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a.
Penentuan kebijakan – hal ini harus dibangun
dan dikomunikasikan sehingga semua orang yang ada di organisasi dapat terlibat.
Dalam kebijakan ini ditentukan sasaran serta fokus dari manajemen. Peran dari
pimpinan sangat menentukan keberhasilan dari kegiatan yang dilaksanakan.
b.
Lingkup – pada tahap ini
ditentukan lingkup serta tanggungjawab dari setiap staf yang ada diorganisasi.
Kewenangan dan tanggungjawab dari setiap staf disesuaikan dengan kemampuan dan
kapabilitas yang dimilikinya, agar mendukung terhadap setiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
c.
Alokasi Sumberdaya – keberlangsungan dari
bisnis membutuhkan sumberdaya diantaranya uang dan sumberdaya manusia. Hal ini
sangat penting untuk mendukung kelangsungan dari proses. Penentuan alokasi
sumberdaya dengan tepat dapat mengefisiensikan kinerja yang dilakukan.
d.
Struktur pengendali dan
Organisasi Proyek
– kegiatan yang dilakukan perlu diorganisir dan dikendalikan dengan baik,
karena kegiatan yang bersifat kompleks sehingga perlu dilakukan langkah-langkah
sistematis dan terkendali.
e.
Perencanaan dan Proyek
yang berkualitas
– perencanaan yang baik dapat menjamin keberhasilan pencapaian kualitas
kegiatan. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan perlu direncanakan dengan
matang agar hasil yang diperoleh dapat dimaksimalkan serta meminimalisasi
resiko-resiko yang terjadi.
3.2 Tahap
Kebutuhan dan Strategi
3.2.1
Analisis Resiko
Pada tahap ini menilai level resiko dan membuat ranking
resiko dengan mempertimbangkan faktor kecenderungan (likelihood) dan besarnya
dampak resiko (impact). Pada proses penilaian ini memanfaatkan kerangka kerja
Management of Risk (M_o_R). Pendekatan analisa resiko dapat secara kualitatif
atau kuantitatif. Level kecenderungan dan dampak dapat dikategorikan sesuai
variasi yang ada, misalnya menjadi tinggi, sedang dan rendah. Pada tabel 2
dapat dilihat hasil dari analisis resiko yang telah dilakukan.
3.2.2
Strategi Keberlangsungan
Layanan TI
Setelah mengetahui resiko-resiko yang terjadi serta
prioritas yang harus dilakukan dari hasil analisis resiko maka dapat dirancang
strategi-strategi untuk keberlangsungan layanan TI. Pada tabel 3 dapat
diperlihatkan strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam rangka
keberlangsungan layanan TI.
Sumber Resiko
|
Resiko
|
Kecenderungan
(likelihood)
|
Dampak
|
Tingkat resiko
|
Prioritas
|
Sumber
resiko alami
|
Software,hardware,dan data dalam sistem TI dirusak
atau tidak berfungsi karena bencana alam misal banjir, gempa, kebakaran,dan
lain-lain
|
Rendah
|
Sangat tinggi
|
tinggi
|
7
|
Sumber
resiko
manusia
|
Kesalahan operasional
|
Tinggi
|
Sedang
|
tinggi
|
4
|
Intended attack
|
Sedang
|
Tinggi
|
tinggi
|
6
|
|
Akses tidak terautorisasi
|
Sedang
|
Tinggi
|
tinggi
|
6
|
|
Infeksi virus komputer
|
Tinggi
|
Sangat tinggi
|
Sangat tinggi
|
2
|
|
Sumber
resiko
lingkungan
|
Kegagalan jaringan
|
Rendah
|
Tinggi
|
Sedang
|
8
|
Kegagalan power
|
Sedang
|
Sangat tinggi
|
tinggi
|
5
|
|
polusi
|
Rendah
|
Sedang
|
rendah
|
9
|
|
Spesifik
sistem
|
Analisa historis log; data dari penyedia sistem
mengenai insiden yang terjadi untuk pengguna lain dari sistem yang sama
|
Tergantung pada pengguna
|
|
||
Resiko
yang terkait
dengan
proses bisnis
|
Kesalahan memilih penyedia sistem
|
Rendah
|
Sangat tinggi
|
tinggi
|
7
|
Dukungan yang tidak cukup dari penyedia sistem
|
Tinggi
|
Sedang
|
tinggi
|
4
|
|
Backup yang tidak cukup
|
Tinggi
|
Tinggi
|
tinggi
|
3
|
|
Analisis dan record log yang tidak lengkap
|
Tinggi
|
Tinggi
|
tinggi
|
3
|
|
Tidak terlatih
|
Sedang
|
Tinggi
|
tinggi
|
6
|
|
Komunikasi antara departemen TI dan departemen
lain
|
Sangat tinggi
|
Tinggi
|
Sangat tinggi
|
1
|
Tabel
2. Analisis Resiko Layanan TI
3.2.3
Strategi Keberlangsungan
Layanan TI
Setelah mengetahui resiko-resiko yang terjadi serta
prioritas yang harus dilakukan dari hasil analisis resiko maka dapat dirancang
strategi-strategi untuk keberlangsungan layanan TI. Pada tabel 3 dapat
diperlihatkan strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam rangka
keberlangsungan layanan TI.
Sumber Resiko
|
Resiko
|
Strategi Keberlangsungan Layanan TI
|
Sumber resiko alami
|
Software,hardware,dan data dalam sistem TI dirusak
atau tidak berfungsi karena bencana alam misal banjir, gempa, kebakaran,dan
lain-lain
|
Membuat sistem backup
Back up data secara berkala
|
Sumber resiko
manusia
|
Kesalahan operasional
|
Pelatihan yang cukup, peningkatan tanggungjawab staf,
pemahaman penggunaan sistem
|
Intended attack
|
Pengecekan titik-titik yang bisa diserang, dan perbaiki.
Menggunakan enkripsi data pada
database atau data transfer
|
|
Akses tidak terautorisasi
|
Gunakan metode pengecekan yang lebih aman, misal password
dinamis, pengecekan pengguna, menghapus pengguna yang tidak
berhak mengakses data
|
|
Infeksi virus komputer
|
Sediakan antivirus dan lakukan update database antivirus.
Lakukan restorasi dan backup data
|
|
Sumber resiko
lingkungan
|
Kegagalan jaringan
|
Gunakan sistem jaringan duplikat,
konfigurasi secara automatis
|
Kegagalan power
|
Gunakan lebih dari satu power supply
|
|
polusi
|
Lakukan backup sistem. Pengendalian
sistem secara remote
|
|
Spesifik sistem
|
Analisa historis log; data dari penyedia sistem
mengenai insiden yang terjadi untuk pengguna lain dari sistem yang sama
|
Pelajari dari pengguna lain untuk sistem yang sama. Analisa
hasil pengujian sistem
|
Resiko yang terkait
dengan proses bisnis
|
Kesalahan memilih penyedia sistem
|
Gunakan penyedia proses yang tepat, cari penyedia yang
kompetitif
|
Dukungan yang tidak cukup dari penyedia sistem
|
Buat SLA untuk seluruh sistem yang penting dan jaga kualitas
layanan
|
|
Backup yang tidak cukup
|
Backup regulasi secara berkala
|
|
Analisis dan record log yang tidak lengkap
|
Buat regulasi log secara berkala dan
laporkan
|
|
Tidak terlatih
|
Buat program pelatihan sistem untuk staf terkait
|
|
Komunikasi antara departemen TI dan departemen
lain
|
Buat hubungan yang baik antar
departemen.
|
Tabel
3 Strategi Keberlangsungan Layanan TI
4.
Penutup
Keberlangsungan layanan pada pelayanan publik
merupakan salah satu hal yang perlu ditata kelola agar penyelenggaran pelayanan
dapat terselenggara dengan baik sehingga masyarakat dan pengguna dapat
terlayani sesuai dengan kebutuhannya. Manajemen resiko TI dan merencanakan
strategi strategi dalam keberlangsungan layanan TI harus dilakukan secara
sistematis dan latihan yang terus menerus untuk meningkatkan dan memperbaiki
proses layanan TI. Keberhasilan dari proses ini tentunya harus didukung oleh
semua pihak agar tujuan yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik.
Referensi
Maliki,
Irfan. "Manajemen Resiko Teknologi Informasi untuk Keberlangsungan Layanan
Publik menggunakan Framework Information Technology Infrastucture Library (ITIL
Versi 3)." Universitas
Komputer Indonesia: Bandung (2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar